Nol APBD, Galeri Bumi Parawira Akan Dibangun dengan Semangat Kolaborasi
KOTA BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar acara Fund Gathering Bumi Parawira di Gedung Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (8/8/2023). Acara Fund Gathering ini menyasar BUMD, perusahaan swasta, perbankan dan perusahaan media untuk berkolaborasi dan berkontribusi membangun Galeri Bumi Parawira.
"Jadi kita bangun Bumi Parawira ini nol APBD, saya ajak bapak ibu semua untuk meninggalkan legacy kepada anak cucu kita dengan cara mengapresiasi pelukis Kota Bogor. Lukisan mereka ini yang nantinya dipajang di Galeri Bumi Parawira," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Bima Arya mengatakan, kota ini merupakan kota yang melahirkan tokoh-tokoh hebat dan orang-orang hebat yang menginspirasi dari masa ke masa. Di seluruh dunia selalu ada galeri atau museum yang bisa menginspirasi anak-anak muda supaya menjadi orang-orang hebat.
"Saya selalu kasih contoh di Amerika betapa setiap Presiden itu meninggalkan sesuatu yang bisa dilihat dan bisa menjadi inspirasi generasi berikutnya," katanya.
Menurutnya di Indonesia tradisi itu belum terlalu terbangun, padahal legacy yang ditinggalkan itu harus terus mengalir dan menginspirasi anak-anak muda ke depan. Kota Bogor dalam lintasan sejarahnya adalah cerita tentang orang-orang hebat. Dan di ujung masa jabatannya di Kota Bogor, ia ingin bisa meninggalkan narasi hebat tentang Bogor dari masa ke masa yang bisa menginspirasi semua yang datang ke Bumi Parawira.
"Saya ingin meninggalkan satu legacy yang tidak saja bercerita tentang masa jabatan Bima Arya, tapi masa jabatan wali kota sebelumnya dan mundur ke belakang tokoh-tokoh yang pernah besar dan tumbuh di Kota Bogor, ada Kapten Muslihat, Bung Karno dan mundur paling ke belakang tentu ke Prabu Siliwangi," jelasnya.
Ia menambahkan, nama Bumi Parawira ini memiliki arti kurang lebih rumah para pahlawan. Konsep di Galeri Bumi Parawira akan dibagi dari zaman Pajajaran, kolonial, orde lama, orde baru dan reformasi. Pengunjung akan dibawa memasuki lorong waktu melalui sebuah lukisan, lukisan yang akan bercerita tentang masa.
"Diantaranya akan ada lukisan saat penobatan Sri Maharaja, Prabu Siliwangi melakukan rapat di Paseban Sri Bima, runtuhnya kerajaan Pajajaran, gugurnya Kapten Muslihat, ditangkapnya Raden Saleh dan lainnya yang semuanya akan dilukis pelukis Bogor," ujarnya. (***)