Kecamatan Parung Panjang Didemo, Begini Respon Camat !
BOGOR - Aksi Damai yang dilakukan ratusan warga Parung Panjang berawal dari adanya sebuah mobil tronton yang mengalami rem blong di area dekat kantor Kecamatan Parung Panjang, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
"Ya awalnya dari adanya kasus rem blong yang memakan korban jiwa dekat turunan kantor kecamatan Parung Panjang, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan merusak beberapa mobil masyarakat," ucap Icang Aliyudin melalu sambungan telepon (20/11/2023).
Akan tetapi, menurut Camat Parung Panjang, dengan adanya kejadian tersebut pihaknya langsung melakukan tindakan.
"Ya kalo Perbub 120 tahun 2021 ini belum dipatuhi, belum maksimal. Karena petugas - petugasnya saat saya konfirmasi ke Dishub dan Polisi itu kekurangan personil. Maka, pada hari Jumat kita langsung adakan rapat di Pemda beserta Kapolsek dan Danramil yang di pimpin langsung oleh Pak Sekda yang berisi beberapa penegasan," ungkapnya.
Menurutnya, hasil rapat tersebut membuat beberapa penegasan, yang pertama ingin mengoptimalkan Perbup 120 dan rencana berikutnya adalah melakukan langkah-langkah pemasangan Portal.
"Ya untuk saat ini, Bupati telah merevisi Perbup 120, yang tadinya jam 20:00 sampai jam 05:00 pagi, sekarang disamakan dengan tanggerang, agar tidak jomplang. Jam 22:00 sampai jam 05:00," paparnya.
Lebih lanjut, Icang Aliyudin juga telah berkordinasi dengan Kadishub agar lebih menambah jumlah personilnya, yang mana ini memang sesuai dengan tugas dan fungsi Dishub dan Polisi lalu lintas.
"Sudah berkordinasi dengan Kadishub, dan akan mengirimkan 12 personil setiap harinya, guna mengoptimalkan dan mengawal sesuai dengan Perbup 120. Dan pak Dandim serta Kapolres pun siap membantu, termasuk Pol PP yang ada di Kecamatan," jelasnya.
Selanjutnya, Icang juga memaparkan bahwa langkah berikutnya, terkait jalan tambang itu sudah di garap oleh PT AJB.
"Jalan tambang itu sudah di garap oleh PT AJB, dan sudah belanja - belanja, dan Katanya kemarin terkendala karena izin. Tapi pas kemarin ada PUPR Kabupaten dan PJ Gubernur katanya izin sudah selesai. Dan rencananya di bulan Desember ini melunasi semua tanah tanah," bebernya.
Menurut Icang, membesaskan lahan perlu proses, tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena membutuhkan tahapan serta kontrol dan tahapan lainya. Bahkan termasuk treking ini katanya harus membuat jembatan.
"Ya mudah mudahan setelah Desember bisa realisasi, 2024 bisa terlaksana di bangun untuk jangka panjangnya. Untuk jangka pendeknya saat ini kita melakukan langkah dan upaya penertipan dengan menggunakan portal dan di tertibkan," pungkasnya. (***)